Kembali terulang ingatanku mengenai beberapa minggu
yang lalu. Di hari pertama aku memasuki kelas
baruku di tingkat selanjutnya semenjak liburan kenaikan kelas yang lalu. Entah
karena aku yang terlalu lama tak melihat sekolah atau memang dengan masuknya
siswa-siswa baru telah memberi warna baru bagi sekolah ini.
Setelah bertemu dengan teman-teman lain, semakin lama terasa aura
lama kami, tapi tak dapat dipungkiri bahwa ada binar-binar baru yang kurasa
sedang hangat-hangatnya tumbuh dalam jiwa mereka, semacam semangat baru untuk
menempuh hari-hari kelas tiga yang akan dilalui, seakan mereka begitu siap
untuk berpacu menuju STAGE berikutnya.
Honestly, aku belum siap menjadi seorang senior yang paling senior
*apalah ini bahasanya*. Berada di kelas tiga saja aku belum sempat
memikirkannya. Entahlah, kenapa waktu tak mau berjalan dengan santai, waktu
seakan begitu terburu-buru sampai ia lupa kecepatan. Waktu dua tahun-ku yang
telah kuhabiskan bersama teman-teman di sekolah seperti baru saja terjadi. Ya,
seperti baru saja terjadi, bahkan aku merasa belum sempat mengucapkan selamat
tinggal pada masa-masa kebahagiaan kelas dua SMA dan kini masa-masa kelas tiga
sudah terburu-buru menyambutku.
Sungguh, aku masih ingin sekali merasakan nikmatnya menjadi adik
kelas yang kurang santun terhadap kakak kelas, ingin kembali merasakan menjadi
siswa bandel yang maniak SKIPPING CLASS tiap kali malas belajar, aku
masih ingin nongkrong di kantin bersama teman-teman setiap jam kosong, masih
begitu banyak hal *dosa-dosa kecil* yang belum ingin kutinggalkan.
Sekali lagi, aku belum siap menutup pintu kenangan kelas dua SMA-ku
dan membuka pintu baru kelas tiga ini. Aku belum siap mem-forsir segala
tenagaku untuk belajar keras, meninggalkan kesenangan dunia *dosa-dosa kecil*
sesaat.
Tapi apa boleh buat?
Apakah ada pilihan lain?
Apakah aku harus terus menetap di kelas dua SMA sampai akhir?
Apakah aku bisa berproses menuju kebahagiaan selanjutnya tanpa
melewati masa-masa kelas tiga ini?
Tidak, tak ada pilihan lain selain menjadi siswa kelas tiga, karena
ini adalah proses, proses yang setiap orang perlu lalui untuk dapat menuju
kebahagiaan selanjutnya.
Jadi, pilihan yang kumiliki sekarang adalah mengatakan dengan
ikhlas “GOOD BYE kenangan manis kelas dua SMA” dan “WELCOME masa-masa
perjuanganku, kelas tiga SMA, PLEASE BE NICE WITH ME”